Definisi ISDN
ISDN (Integrated Services Digital Network) merupakan pengembangan dari jaringan telepon IDN (Integrated Digital Network) yang menyediakan hubungan digital dari ujung satu pelanggan ke ujung pelanggan lain secara digital untuk proses transformasi informasi dalam bentuk suara, data, dan gambar.
Keuntungan ISDN
- Kecepatan dan kualitas : > 10 kali lebih cepat dari PSTN (>9,6 Kbps)
- Efisiensi : satu saluran untuk berbagai jenis layanan (voice, data dan video)
- Fleksibel : single terminal bervariasi
- Cost effective : terminal untuk audio dan video
Tinjauan ISDN
Konsep ISDN dapat diamati dari berbagai sudut pandang berbeda – beda. Standar ISDN telah ditetapkan oleh ITU-T, standar tersebut menyatakan prinsip ISDN dari sudut pandang ITU-T, yaitu :
- Mendukung aplikasi suara dan non-suara dengan menggunakan rangkaian terbatas dari fasilitas-fasilitas yang sudah distandarkan.
- Mendukung aplikasi switched dan nonswitched.
- Ketergantungan terhadap koneksi 64-kbps.
- Kecerdasan dalam jaringan.
- Arsitektur protokol belapis.
- Macam-macam Konfigurasi.
Rekomendasi i.120 ITU-T (1993)
- Bentuk Utama ISDN adalah mendukung bermacam-macam aplikasi suara dan non-suara pada jaringan yang sama. Elemen kunci integrasi layanan ISDN adalah ketetapan jangkauan layanan jenis-jenis koneksi terbatas dan aturan interface pemakai-jaringan multiguna.
- ISDN mendukung aplikasi koneksi switched dan non-swicthed mencakup koneksi circuit-switched dan packet-switched.
- Layanan baru dapat dipraktekkan kedalam ISDN yang disesuaikan dengan koneksi digital switched-64 kbps.
- ISDN memuat kecerdasan untuk menyediakan bentuk-bentuk layanan, pemeliharaan, dan fungsi-fungsi manajemen jaringan.
Model referensi ISDN
Koneksi fisik antara TE dan NT membutuhkan :
- 2 pasang kawat untuk transmisi arah forward dan backward
- 2 kawat untuk pasokan daya dari power supply ac atau dc local.
- 2 kawat untuk distribusi daya dari NT ke TE
Model referensi akses ISDN
- TE2 (Terminal Equipment 2): terminal non ISDN. Akses ISDN via TA
- TA (Terminal Adapter) : penyesuaian terminal non ISDN
- TE1 (Terminal Equipment 1): terminal yang dirancang untuk ISDN
- NT1 (network terminal 1) : melakukan fungsi layer 1 OSI
- NT2 (network terminal 2) : melakukan fungsi layer 2 OSI, contoh PBX
- LT (line terminal) : melakukan terminasi saluran pelanggan di sentral
User Network Interface ISDN
- TE1 : terminal dengan kemapuan protocol yang relevan dengan interface pada titik reperensi S dan T dan dapat dihubungkan langsung ke system passive bus NT. Contoh telepon ISDN, video phone, FAX G4.
- TE2 : terminal yang tidak dilengkapi dengan protocol ISDN dan hanya dapat dihubungkan ke NT dengan bantuna terminal adapter. Contoh telepon konvensional (terminal a/b), terminal X-25, telepon analog, PC, FAX analog (G3)
- N1 : menyediakan fungsi-fungsi yg ekivalen dengan fungsi layer 1 model OSI, memastikan bahwa TE secara pisik & elektrik sesuai dengan jaringan akses sentralisasi pemeliharaan. Contoh : titik terminasi fisik 2 kawat ke 4 kawat.
- NT2 : Menyediakan fungsi-fungsi yg ekivalen dengan layer 2 dan layer di atasnya. Contoh : PABX; LAN
- LT : Titik terminasi antara jaringan akses dengan sentral ISDN. LT dapat membentuk fungsi-fungsi seperti NT, test loop, pembangkitan sinyal dan konversi kode.
- ET : Titik terminasi jaringan akses dg sentral ISDN dimana sinyal kontrol diproses,di mana data informasi dan data pensinyalan diproses. Juga bertugas untuk menangani data link layer protokol DSS 1, data yg diterima diubah kedalam format lain misal SS7 sebelum dikirim keluar ET.
Metode Akses pada ISDN
Terdapat 2 sambungan ISDN, yaitu :
- Basic rate Access (BRA) menggunakan interface yang disebut Basic Rate Interface (BRI)
- Primary Rate Access (PRA) menggunakan interface yang disebut Primary Rate Interface (PRI)
BRI dan PRI
Channel ISDN dibagi 2 tipe—B dan D:
- Channel Bearer — Channel B digunakan untuk membawa data. Maksimum kecepatannya 64 kbps. Channel B dapat membawa PCM digital voice, video, atau data. Channel B biasa digunakan untuk komunikasi “circuit-switched data” seperti High-Level Data Link Control (HDLC) dan Point-to-Point Protocol (PPP). Selain itu, ISDN dapat juga membawa “packet-switched data”.
- Channel D — digunakan untuk signalling ke switch ISDN. Router menggunakan channel D untuk melakukan dial ke nomor telepontujuan. Channel D mempunyai bandwidth 16 kbps untuk BRI dan 64 kbps untuk PRI. Walaupun fungsi utamanya untuk signaling, channel D dapat juga digunakan untuk membawa “packet-switched data” (X.25, Frame Relay, dll).
Untuk melakukan koneksi ISDN bisa dengan 3 cara, disesuaikan dengan interface
yang dimiliki :
Ada 3 jenis Interface yang dapat digunakan untuk koneksi ISDN BRI:
- Interace S/T Type. Jika memiliki interface S/T type di router, maka kita membutuhkan Network Terminal 1(NT-1).
- Interaface U Type. Dengan interface U-Type, line ISDN langsung dimasukkan ke interface UType.
- Non-Navitve ISDN Interface. Dengan interface ini, dibutuhkan Terminal Adapter (TA) dan NT-1.
Dalam sebuah ISDN Modem, biasanya didalamnya sudah berisi TA dan NT-1.
PRI dapat menggunakan 2 jenis Interface :
- CT1/PRI-U. Membutuhkan CSU/Modem untuk terhubung ke sentral ISDN di sisi provider.
- CT1/PRI-CSU. Line ISDN dari provider langsung dihubungkan ke interface.
Konektor ke Line ISDN menggunakan RJ-45.
Jenis-jenis Switch ISDN
Contok konfigurasi BRI
Konfigurasi :
Berikut Konfigurasi Router untuk jaringan di atas :
• Remote Router
• Main Router
Remote Router
hostname branch1
!
username main password secret1
!
isdn switch-type Basic-5ess
!
interface Ethernet 0
ip address 131.108.64.190 255.255.255.0
!
interface BRI 0
encapsulation PPP
ip address 131.108.157.1 255.255.255.0
ppp authentication chap
dialer idle-timeout 300
dialer map IP 131.108.157.2 name main 4883
dialer-group 1
!
ip route 131.108.0.0 255.255.0.0 131.108.157.2
!
ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 131.108.157.2
!
dialer-list 1 protocol ip permit
Main Router
hostname main
!
username branch1 password secret1
username branch2 password secret2
!
isdn switch-type Basic-5ess
!
interface Ethernet 0
ip address 131.108.38.1 255.255.255.0
!
interface BRI 0
encapsulation PPP
ip address 131.108.157.2 255.255.255.0
ppp authentication chap
dialer idle-timeout 300
dialer map IP 131.108.157.1 name branch1 4885
dialer-group 1
!
ip route 131.108.64.0 255.255.255.0 131.108.157.1
!
dialer-list 1 protocol ip permit
Parameter Penting yang perlu diingat :
hostname name
hostname main
Hostname digunakan untuk mengidentifikasi router lain ketika melakukan koneksi
menggunakan PPP. Router mengirimkan pesan Challenge Handshake Authentication Protocol (CHAP) ke router lain untuk membentuk koneksi jaringan.
username name password secret
username branch1 password secret1
username dan password dibutuhkan untuk mengklarifikasi apakah user diperbolehkan masuk ke jaringan dengan CHAP. Dua buah router saling bertukar informasi password yang sama.
isdn switch-type switch-type
Router-router ini terhubung ke switch AT&T 5ESS. Sehingga di router di set : isdn
switch-type Basic-5ess
Konfigurasi di sisi router untuk jenis Switch ISDN harus sesuai dengan Switch ISDN yang terdapat di provider. Sesuai dengan tabel Jenis-jenis Switch ISDN diatas.
Jika kita melakukan penggantian tipe switch ISDN, router cisco harus direload.
Mendefinisikan “Interesting Traffic”
• dialer-group group number
• dialer-list dialer-group protocol protocol-name {permit | deny}
Dialer-list dengan protocol tertentu digunakan untuk memerintahkan router
melakukan “dial” untuk membentuk koneksi.
dialer-list 1 protocol ip permit
Menyatakan jika terdapat protocol IP (sebagai “Interesting Traffic”) sampai ke router,
maka router akan melakukan “dial” ke sisi router lawan.
Interface BRI 0
!
Dialer-group 1
Menyatakan proses dial akan melalui Interface BRI 0.
ppp authentication chap
Command yang menyatakan bahwa di interface ini digunakan authentication/
autentikasi CHAP.
dialer idle-timeout seconds
dialer idle-timeout 300
Referensi :
ymukhlis.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/.../JARINGAN+ISDN.ppt
http://irarubiyanti.blogspot.com/2010/07/isdn-integrated-services-digital.html
0 komentar:
Posting Komentar